JENIS CITRA (Frank Jeffkins)


Frank Jeffkins dalam bukunya PR Technique, menyimpulkan bahwa secara umum citra diartikan sebagai kesan seseorang/ individu tentang suatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya.

Citra perusahaan adalah persepsi yang berkembang dalam benak publik mengenai realitas (yang terlihat) dari perusahaan itu. Dalam penjabaran yang lebh spesifik, Frank Jeffkins menyebutkan bahwa terdapat beberapa jenis citra, yaitu :

1.      Citra Bayangan (The Mirror Image)
Citra bayangan adalah citra atau pandangan orang dalam perusahaan mengenai pandangan masyarakat terhadap organsasinya. Citra ini seringkali tidak tepat bahkan hanya sekedar ilusi sebagai akibat dari tidak memadainya informasi, pengetahuan atau pemahaman yang dimiliki oleh kalangan dalam organisasi ini mengenai pendapat atau pandangan dari pihak luar.
Contoh pada perusahaan Pertamina. Pandangan masyarakat mengenai Pertamina
-          Ariel, kasus yang menjeratnya tidak menjadikan fansnya meninggakannya.
-    SBY sebagai poitikus dari Demokrat yang membuat demokrat seakan berhasil daam memimpin Indonesia.

2.     Citra yang berlaku (The Current Image)
Kebalikan dari citra bayangan, citra yang berlaku adalah citra atau pandangan orang luar mengenai suatu organisasi. Namun sama halnya dengan citra bayangan, citra yang terbentuk belum tentu sesuai dengan kenyataan. Biasanya citra ini cenderung negatif.
Contoh pada Kepolisian yang cenderung mendapat penilaian negatif dari masyarakat.
-      Saphire Mall, tidak mampu mengelola manajemen secara maksimal sehingga menimbulkan persepsi buruk terhadap Saphire dari masyarakat terutama masyarakat sekitar Saphire Square.
-         Partai Demokrat.
-         Beswan Djarum, memberikan beasiswa untuk mahasiswa.

3.      Citra yang diharapkan (The Wish Image)
Citra harapan adalah citra yang di inginkan oleh perusahaan. Citra ini juga tidak sama dengan citra yang sebenarnya. Biasanya citra yang diharapkan lebih baik dari pada citra yang sesungguhnya.
Contoh pada perusahaan PT Gudang Garam Tbk.

-       Restoran di wilayah Ticino, Swiss bernama Patrizietta. Resto menerapkan pembayaran sisa makanan pada makanan yang sudah dipesan, pelanggan dikenakan biaya Rp 156.000 apabila tidak menghabiskan menu makanan yang sudah dipesan, hal ini untuk mengurangi biaya pembayaran sampah Restoran. 

4.      Citra Perusahaan (Corporate Image)
Citra perusahaan ialah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan. Bukan hanya citra atas produk dan pelayanannya. Citra perusahaan terbentuk dari banyak hal seperti sejarah atau kinerja perusahaan, stabilitas keuangan, kualitas produk dll.
Contoh pada perusahaan Ny Menir.

5.      Citra Majemuk (The Multiple Image)
Banyaknya jumlah pegawai (individu), cabang atau perwakilan dari sebuah perusahaan atau organisasi dapat memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan citra organisasi atau perusahaan tersebut secara keseluruhan. Jumlah citra yang dimiliki suatu perusahaan boleh dikatakan sama banyaknya dengan jumlah pegawai yang dimilikinya.
Contoh pada perusahaan motor Yamaha.

6.      Citra yang baik dan buruk (Good and Bad Image)

Seorang public figure dapat menyandang reputasi baik atau buruk. Keduanya bersumber dari adanya citra-citra yang berlaku (current image) yang bersifat negatif atau positif. Citra PR yang ideal adalah kesan yang benar yakni sepenuhnya berdasarkan pengalaman, pengetahuan serta pemahaman atas kenyataan yang sesungguhnya. Ini berarti citra tidak dapat “dipoles agar lebih indah dari warna aslinya” (karena hal itu justru dapat mengacaukannya). Suatu citra yang lebih baik sebenarnya dapat dimunculkan kapan saja, termasuk ditengah terjadinya musibah atau sesuatu yang buruk. 
Contoh pada perusahaan milik Bakrie Grup.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Komunikasi Lintas Budaya (Makalah)

Cara Membuat Kerajinan Dari Tanah Liat