Polusi : Sungai Gajah Wong sebagai Jantung Kota Jogja yang Terabaikan

Sayangilah sungai mu
Deso ku apik lan becik yen kali ku resik
Menurut peraturan Pemerintah No 38/2011, sungai merupakan alur atau wadah air alami dan/ atau buatan berupa jaringan pengaliran air beserta air didalamnya, mulai dari hulu sampai muara, dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan. Sungai sebagai Jantung kota memiliki peranan penting dalam keberlangsungan hidup. Di Jogja terdapat tiga sungai besar sebagai Jantung Kota diantaranya Sungai Gajah Wong, Sungai Winongo dan Sungai Code. Salah satu sungai yang patut mendapat sorotan adalah sungai Gajah Wong. Dibalik keindahan dan kemegahan kota Jogja, ternyata masih ada satu hal urgen yang masih terabaikan dan kurang mendapat perhatian terutama sungai Gajah Wong.
Sungai sebagai tempat aliran air dan saluran irigasi juga merupakan sumber kehidupan bagi makhuk hidup di lingkungan sekitar kita yang patut kita rawat dan jaga kebersihannya. Berbagai fungsi dan manfaat menghadirkan sungai akan kita dapatkan apabila kita mampu menjaga kebersihan sungai. Tidak akan mungkin terjadi banjir dan polusi apabila kita merawat dan menjaga sungai dengan baik dan benar. Sungai juga merupakan sumber mata air bagi kita. Bayangkan apabila kita hidup di lingkungan yang tidak bersih dan tidak terawat, alamat akan terjadi hidup yang kurang sehat. Sungai Gajah Wong yang terdapat di Jogja merupakan salah satu aliran sungai yang berada ditengah kota. Sungai Gajah Wong adalah sebagian kecil dari beberapa sungai yang terdapat di Yogyakarta. Disekitar sungai terdapat pemukiman warga yang mayoritas dijadikan tempat kost untuk kalangan mahasiswa, sebagian besar adalah mahasiswa yang kuliah di UIN Sunan Kalijaga. alasan mereka memilih kost disana karena dekat dengan kampus dan harganya terjangkau, selain itu karena akan terasa sejuk apabila kita bertempat tinggal dekat dengan sungai sehingga dapat melihat dan mendengar indahnya gemericik air sungai. Namun itu dapat kita peroleh apabila kita berada didekat sungai yang bersih dan terawat. Sungai memberikan kita banyak manfaat bagi kehidupan kita.
Manfaat sungai akan kita peroleh apabila kita mampu memberi perhatian yang tepat untuk sungai. Sungai idaman kebanyakan orang adalah sungai yang bersih dan terhindar dari polutan. Namun apa yang terjadi di sekitar sungai Gajah Wong Jogja, khususnya yang terletak di sebelah timur UIN SunanKalijaga ?? Sampah masih tercecer disana-sini. Gunungan sampah telah menjadi pemandangan yang biasa bagi masyarakat sekitar sungai. Sungai Gajah Wong telah mengalami pencemaran akibat pembuangan sampah organic dan anorganik dari lingkungan sekitar. Sampah yang terdapat disekitar sungai Gajah Wong sebagian besar adalah sampah plastic sisa bungkus makanan. Selain sampah yang menggunung di sekitar dan sepanjang aliran sungai Gajah Wong, warna air sungai telah mengalami perubahan menjadi hitam dan keruh akibat polutan yang berasal dari endapan sampah organik. Keadaan sungai yang seperti ini menjadikan kurang sehat lingkungan tempat tinggal disekitar sungai Gajah Wong.  Keadaan sampah yang semakin menambah dikanan kiri sungai mampu menjadi penyebab terjadinya banjir saat musim penghujan.
Menumpuk sampah pada sekitar kawasan sungai dimanapun saja memang bukan hal yang asing dan aneh, namun hal sepele seperti ini dapat menjadi berbahaya apabila kita abaikan begitu saja. Melihat kondisi sungai yang kurang terawat seperti itu, semestinya pemerintah mampu menegaskan kembali para warga Jogja khususnya sekitar sungai Gajah Wong untuk melakukan perawatan sungai, baik dengan cara diadakannya Pemungutan sampah, Pemulungan sampah maupun pencegahan pembuangan sampah dan limbah ke aliran sungai gajah Wong tersebut. Seperti upaya yang pernah diselenggarakan beberapa mahasiswa UIN Sunan Kalijaga beberapa waktu yang lalu dengan menyelenggarakan Pemulungan Sampah di sungai Gajah Wong ini. Namun kini sampah-sampah tersebut mulai bertambah banyak lagi. Menumpuknya sampah-sampah ini karena kurang terkontrolnya masyarakat. Lokasi yang paling dekat dan tepat adalah tepi sungai untuk membuang sampah sehingga kesempatan ini digunakan oleh warga sekitar. Padahal disekitar sungai Gajah Wong ini sulit untuk mencari tanah atau sumur resapan ketika musim penghujan.

Melihat pemandangan semacam ini, sudah saatnya kegiatan-kegiatan social yang berkaitan dengan lingkungan dan sungai bersih segera ditekankan dan dipertegas kembali. Pemungutan maupun pemulungan sampah tidak hanya sekali dilakukan, seharusnya kegiatan semacam itu dilakukan secara berkala dan terus menerus agar sungai Gajah Wong tetap terjaga kebersihannya. Diadakannya tong sampah yang memadai pun juga membantu berkurangnya penumpukan sampah di sungai Gajah Wong ini. Dengan disediakannya tong sampah, maka sampah akan diangkut oleh para petugas kebersihan dan setidaknya akan mengurangi kegiatan membuang sampah pada aliran sungai Gajah Wong. Agar menjaga kebersihan sungai Gajah Wong, masyarakat sekitar juga harus dapat mengurangi jumlah sampah yang di produksi setiap harinya (minimize), mendaur ulang sampah (recycle) dan mendaur pakai (reuce) sehingga dapat mencegah dan mengurangi pembuangan sampah pada sungai. Kalau sungai dan sumber air bersih disekitar kita, maka kesehatan bisa menjadi jaminan. Sedikit atau banyak sumber air disekitar sungai Gajah Wong telah tercemar dan tergolong kurang sehat untuk keberlangsungan hidup. V3.doc

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Komunikasi Lintas Budaya (Makalah)

JENIS CITRA (Frank Jeffkins)

Cara Membuat Kerajinan Dari Tanah Liat